Entri yang Diunggulkan

5 Musisi Jazz Terkenal di Indonesia Yang Luar Biasa Karyanya


Meskipun aliran musik jazz adalah aliran musik impor namun kehadiran musik jazz di Indonesia memiliki warna tersendiri. Musik jazz berhasil dikembangkan oleh beberapa musisi jazz Indonesia yang tidak kalah hebat dengan musisi luar. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut,

Indra Lesmana, adalah salah satu musisi jazz, komposer, produser, sound engineer Indonesia yang merupakan anak dari tokoh jazz Indonesia Jack Lesmana dan penyanyi era 60 an Nien Lesmana. Indra Lesmana lahir di Jakarta 28 Maret 1966 yang memiliki kakak kandung Mira Lesmana seorang produser film Indonesia.



Bakat musik Indra Lesmana sudah sejak kecil bahkan ketika umur 10 tahun sudah tampil bermusik dengan ayahnya pada tahun 1976 di Bandung. Kemudian tampil di Taman Ismail Marzuki bersama ayahnya yang melibatkan musisi ternama Benny Likumahua dan penyanyi ternama Broery Marantika.

Pernikahan  pertama Indra dengan penyanyi, model dan bintang film Sophia Latjuba yang dikaruniai satu anak Eva Celia yang memiliki bakat seni menyanyi. Dengan Sopia Latjuba, Indra berhasil menciptakan lagu - lagu hits diantaranya berjudul Keinginan, Tiada Kata, Hanya Untukmu, Maafkan.  

Pernikahan kedua dengan Hanny Trihandojho yang kemudian memulai perusahaan rekaman "Inline Musik" pada tahun 2000. Sejak berdirinya, Inline Music telah memproduksi beberapa album dari beberapa musik ternama seperti "Monita Tahalea" dan grup "Java Jazz". 

Tahun 2010 Indra membuka Red "White Jazz Lounge" sebuah klub jazz di kawasan Kemang Jakarta. Klub ini menampilkan jazz 5 kali seminggu. Tahun 2011 Indra membuka kelas privat improvisasi jazz. Indra Lesmana juga salah satu personel grup band terkenal Krakatau Band 

Selain di dalam negri karir Indra Lesmana juga di luar Negri di Australia bahkan Amerika. Bersama ayahnya Indra membentuk band Jack and Indra Lesmana Quartet bersama James Morrison dan Karim Suweileh yang merilis album "Children of Fantasy" tahun 1981.

Fariz Rustam Munaf, lahir dari keluarga pemusik, ayahnya Rustam Munaf asal Minangkabau adalah penyanyi RRI Jakarta, sedangkan Ibunya Hj Anna Reijnenberg campuran Belanda-Betawi adalah pelatih piano. Faris lahir di Jakarta 5 Januari 1958.



Sejak kecil ia telah diperkenalkan kepada dunia musik. Selain belajar piano pada ibunya ia juga belajar piano Sunarto Sunaryo dan Prof Charlotte Sutrisno JP. Fariz melanjutkan kuliah di ITB jurusan Seni Rupa pada tahun 1978.

Faris menawarkan konsep musik fusion yang memadukan jazz dan rock. Fariz RM membentuk grup Transs yang personelnya antara lain Erwin Gutawa seorang Komponis ternama Indonesia. Fariz dikenal masyarakat dengan lagu - lagu hits ciptaannya diantaranya Karina, Sakura, Barcelona pada era 1980.

Fariz menikah dengan pragawati Oneng Diana Riyadini asal Semarang pada thun 1989. Faris memiliki putri kembar Ravenska Atwinda Difa dan Ravenski Atwinda Difa dan satu putra Syavergio Difaputra. Sayangnya bakat Fariz tidak menurun pada anak - anaknya.

Candra Darusman, juga salah satu musisi yang meramaikan musik jazz Indonesia. Ia adalah adik dari Marzuki Darusman yang pernah menjabat sebagai Jaksa Agung RI periode 1999-2001.



Candra pernah bergabung dalam dua kelompok jazz antara lain, Chaseiro dan Karimata. Selain mahir bermain musik Candra juga menyanyikan lagu ciptaannya yang pernah hits diantaranya berjudul Kau, Kekagumanku, Indahnya Sepi, Senantiasa. Candra adalah pendiri acara tahunan Jazz Goes To Campus yang diselenggarakan di Universitas Indonesia.

Candra Darusman lahir di Bogor 21 Agustus 1957. Namun saat ini Candra bermukim di Jenewa, Swiss dan bekerja dengan WHO sebagai perwakilan dari Indonesia.

Mus Mujiono, adalah musisi jazz Indonesia yang menguasai hampir semua jenis musik keyboard, drum, gitar, seksofon kecuali terompet. Ayahnya adalah musisi keroncong demikian juga kakaknya Mus Mulyadi. Mus Mujiono lahir di Surabaya 15 maret 1957



Mus Mujiono dengan panggilan akrab Nono sudah bermain musik sejak SD yang diajari oleh guru bernama Harris Sormin. 

Ketika usia 18 sudah memiliki rekaman dengan Bandnya The Hands yang sangat terkenal dengan lagu Hallo Sayang. Nono sangat mengidolakan George Benson oleh karenanya gemar mempelajari teknik scating yang merupakan ciri George Benson. 

Kemudian Nono diajak bergabung dengan Jakarta Power Band yang menyebabkan hijrah ke Jakarta yang telah menjadi obsesinya. Lagu - lagu hitsnya diantaranya berjudul Tanda - Tandanya, Mesra, Arti Kehidupan, Engkau Bukan Yang Pertama.

Nono belajar jazz dari Jun Sen gitaris terkemuka Surabaya, disamping itu ia juga belajar privat gitar klasik agar bisa membaca not balok dengan baik. Pada tahun 1995 bersama Glenn Fledly, Inang Masalo, Yance Mausama, Eka Bhakti dan Ivan Chesmala mendirikan F"unk Section" membuat album perdana berjudul Terpesona.

Dwiki Dharmawan, sejak usia 6 tahun  Dwiki telah belajar piano klasik dan piano jazz pada usia 13 tahun yang dilatih oleh Elfa Secioria. Dwiki lahir di Bandung 19 Agustus 1966



Karir profesionalnya bermula pada tahun 1985 ketika bergabung dengan grup Krakatau. Musik Krakatau telah mendapat pengakuan Interna ional dari Jurnal Worlds of Music yang diterbitkan di Amerika karena Krakatau dapat memadukan musik tradisional Indonesia dengan jazz. Baca lainnya, 5 komponis Terkenal di Indonesia Yang Luar Biasa Karyanya

Dwiki dan Krakatau telah merilis 8 album hingga 2006. Album solo Dwiki dengan lagu populer Nuansa pada Tahun 2002. Pada tahun 1985 Dwiki meraih penghargaan The Best Keyboard Player pada Yamaha Light Music Contest di Tokyo. Pada tahun 2000 meraih Grand Prize Winner pada Asia Song Festival di Philipina. Dwiki juga salah satu personel grup band terkenal Krakatau Band. 

Dwiki menikah dengan penyanyi dan pemusik Ita Purnamasari pada Oktober 1995 yang dikaruniai seorang anak Muhammad Fernanda Dharmawan. Pada tanggal 23 Maret 2011 Dwiki meraih penghargaan Nugrah Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Indonesia (PAPPRI).